logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAsa Bangkitkan Tinju...
Iklan

Asa Bangkitkan Tinju Profesional

Sejumlah petinju profesional pernah mengharumkan nama Indonesia. Perlu kerja keras untuk menghidupkan kembali dunia tinju yang mati suri saat pandemi.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Suasana jelang laga antara petinju Indonesia Daud Yordan dan petinju Thailand Panya Uthok dalam laga mempertahankan gelar kelas ringan super Dewan Tinju Dunia (WBC) Asia di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Suksesnya laga Daud lawan Uthok bisa menjadi momentum kebangkitan tinju profesional di Tanah Air.
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Suasana jelang laga antara petinju Indonesia Daud Yordan dan petinju Thailand Panya Uthok dalam laga mempertahankan gelar kelas ringan super Dewan Tinju Dunia (WBC) Asia di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022). Suksesnya laga Daud lawan Uthok bisa menjadi momentum kebangkitan tinju profesional di Tanah Air.

Kemeriahan sekitar 1.000 penonton yang menyaksikan laga tinju profesional di Balai Sarbini, Jakarta, Jumat (1/7/2022) malam, memperlihatkan, tinju profesional tetap diminati meski mati suri beberapa tahun terakhir, terutama di masa pandemi Covid-19. Malam itu, penonton hadir menyaksikan lima laga tinju profesional, dengan duel Daud Yordan melawan petinju Thailand Panya Uthok untuk mempertahankan gelar kelas ringan super WBC Asia sebagai puncaknya.

Dalam usia 35 tahun, Daud Yordan masih menjadi petinju profesional Indonesia yang paling populer saat ini. Berbekal gelar juara kelas ringan super WBC Asia, juara dunia kelas ringan versi Organisasi Tinju Internasional (IBO) pada 2013, serta masih menjadi juara dunia kelas ringan super Asosiasi Tinju Internasional (IBA), menjadikan setiap duel Daud menarik untuk disaksikan.

Editor:
JOHANES WASKITA UTAMA
Bagikan