logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPembalakan Liar
Iklan

Pembalakan Liar

Laporan investigasi selama dua hari itu kiranya lebih dari cukup bagi aparat untuk mengambil tindakan menghentikan praktik yang tidak bertanggung jawab itu.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
Kebun tanaman sayuran yang digarap IR di hutan lindung penyangga Taman Wisata Alam Kawah Kamojang, di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, di dekat Danau Ciharus, dipotret pada Minggu (29/5/2022).
KOMPAS/ADITYA DIVERANTA

Kebun tanaman sayuran yang digarap IR di hutan lindung penyangga Taman Wisata Alam Kawah Kamojang, di Desa Barusari, Kecamatan Pasirwangi, Garut, Jawa Barat, di dekat Danau Ciharus, dipotret pada Minggu (29/5/2022).

Membaca liputan investigasi Kompas dua hari berturut-turut, Kamis-Jumat (23-24/6/2022), kita diliputi rasa prihatin di satu sisi, dan geram di sisi lain.

Selain merusak lingkungan, praktik perusakan hutan itu menimbulkan konsekuensi lebih luas, seperti terkait perubahan iklim. Liputan itu memperlihatkan pembalakan liar dan perambahan hutan konservasi di sejumlah wilayah Indonesia terus dibiarkan. Berkurangnya luasan hutan diamati terjadi di Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat dan Jambi; Cagar Alam Cycloop, Papua; serta Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Kawah Kamojang, Jawa Barat.

Editor:
HARYO DAMARDONO
Bagikan