Desa Menangkal Krisis Pangan
Pemerintah menjalankan strategi baru pengelolaan desa menghadapi krisis pangan. Kunci utama peran desa sebagai tameng ketahanan pangan adalah keterampilan pemerintah desa dan BUMDesa dalam menjalankan ekonomi sirkuler.
Era kehidupan baru pascapandemi Covid-19 ironisnya dimulai dengan krisis pangan karena tumbuhnya permintaan pangan belum diimbangi pasokan global. Yang perlu segera dicermati, melebarnya dampak serupa ke Indonesia. Kurangnya pasokan pangan dunia antara lain diindikasikan oleh kebijakan pemerintah sejumlah negara untuk membatalkan ekspor gandum, jagung, kentang, minyak goreng, sapi, dan ayam.
Negara yang melarang ekspor meliputi negara-negara di Amerika Latin, Asia, Afrika, hingga Eropa. Di dalam negeri, sumbangan inflasi tertinggi saat ini, sebesar 0,16 persen, bersumber dari mendadak rendahnya pasokan pangan dibandingkan meningkatnya kebutuhan masyarakat, terutama untuk komoditas telur, bawang merah, dan daging sapi.