logo Kompas.id
›
Opini›BRIN dan Paten
Iklan

Surat Pembaca

BRIN dan Paten

Sebelum riset, periset perlu mendapat masukan tentang teknologi apa saja yang sudah dipatenkan sehingga tidak terjadi pengulangan riset. Masukan itu dapat diperoleh dari penelusuran paten kebaruan dan kelayakan riset.

Oleh
Gunawan Suryomurcito
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/o7mxLtUtgEjk9JxpeproY3VsJr8=/1024x1258/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220110-H08-NSW-AIPI-mumed_1641824238.jpg

Ibarat kolam, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat ini adalah kolam yang sedang berbual-bual airnya. Ada persoalan Lembaga Eijkman, kapal penelitian Baruna Jaya, dan pelbagai masalah reorganisasi lainnya.

Setelah BRIN kembali tenang, masyarakat berharap perhatian BRIN kembali terpusat pada riset yang menghasilkan banyak inovasi.

Editor:
Agnes Aristiarini
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi: BRIN dan Paten".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan
Memuat data...