Iklan
Wakanda: Satire atau ”Julid”
Diksi wakanda muncul dari hasil kreativitas warganet. Diksi ini merupakan satire yang ditujukan kepada Indonesia yang dianggap masih lemah dalam menangani masalah-masalah yang terjadi.
![https://cdn-assetd.kompas.id/PeyHSrj-dzTF2L653dkb7Xj0W2E=/1024x1013/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220114-OPINI-Wakanda-Satire-atau-Julid_1642164501.jpg](https://cdn-assetd.kompas.id/PeyHSrj-dzTF2L653dkb7Xj0W2E=/1024x1013/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F20220114-OPINI-Wakanda-Satire-atau-Julid_1642164501.jpg)
Supriyanto
Akhir-akhir ini, diksi ”wakanda” berseliweran di media sosial. Sebagai contoh saya kutip dari beberapa sumber di media sosial. ”Polisi di Wakanda, mah, lambat geraknya.” ”Pemerintah Wakanda, mah, ngeremehin Covid-19. Saat pandemi meledak, baru tersadar.” ”Ya, namanya juga Wakanda, pejabatnya hebat-hebat dalam menangani masalah korupsi.”
Bahkan, ada pejabat publik ada yang harus berurusan dengan pihak kepolisian karena diduga menghina negara dengan menggunakan diksi ’wakanda’. Apa arti sebenarnya diksi ’wakanda’ tersebut?