logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKebutuhan Alat Kesehatan
Iklan

Kebutuhan Alat Kesehatan

Seperti pada industri otomotif, kita dapat membuat komponen alat medis yang dibuat di dalam negeri. Kita mungkin dapat bekerja sama dengan perusahaan asing yang sudah berpengalaman.

Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/GhsltaVESiK_9tu87oJMGtP9OaM=/1024x591/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F9b2c1200-3f5b-4e69-ba17-cb4de804978d_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Tenaga medis Yosi Dora mengecek salah satu ruang di Rumah Sakit Lapangan Indrapura, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/10/2021).

Saya pensiunan perawat. Terakhir bekerja sebagai perawat di kamar bedah. Selama bertugas, saya selalu berharap agar alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi di Indonesia. Saya juga berharap harga alat kesehatan tersebut terjangkau sehingga biaya kesehatan kita tidak tinggi. Namun, sampai sekarang tampaknya kita masih banyak mengimpor alat kesehatan, apalagi alat-alat yang canggih. Bahkan, alat kesehatan sederhana seperti alat sirkumsisi yang banyak digunakan masih diimpor.

Masa pandemi ini ternyata memaksa kita untuk mengadakan kerja sama antarperguruan tinggi, lembaga penelitian, serta pemerintah. Selama dua tahun cukup banyak hasil kolaborasi tersebut yang dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Reagen laboratorium untuk pemeriksaan SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) sudah dapat diproduksi di dalam negeri. Yang juga membanggakan, sudah ada juga alat bantu napas yang sederhana untuk pasien yang harus dirawat di rumah sakit hasil kerja sama perguruan tinggi dan lembaga penelitian. Mungkin masih banyak lagi yang telah dihasilkan, tetapi belum diketahui oleh masyarakat.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan