logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊReinterpretasi Hijrah di Era...
Iklan

Reinterpretasi Hijrah di Era Disrupsi 4.0

Sudah saatnya tren hijrah saat ini tidak hanya sebatas pada ranah religius atau taat agama, tetapi juga hijrah dalam semangat membangun kembali kejayaan peradaban Islam yang pernah redup.

Oleh
INDAH YULIA AGUSTINA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q86CBH06RR0s_WrPQamHZ1zCk_c=/1024x1600/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20210611-Ilustrasi-Reinterpretasi-Hijrah-di-Era-Disrupsi-4.0_1640876553.jpg
Kompas

Didie SW

Tidak dapat kita bantah fakta bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia adalah penganut agama Islam, meski Indonesia dikenal sebagai negara multikultural dan multi-agama. Hasil Sensus Penduduk pada September 2020 mencatat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen lebih adalah penganut agama Islam.

Berbicara mengenai Islam, beberapa tahun belakangan ini sedang populer mengenai tren hijrah di kalangan anak muda. Hijrah berasal dari kata dalam bahasa Arab haajaro, yang bermakna mufaroqoh atau meninggalkan suatu tempat menuju tempat yang lain.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan