logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บCedera Saraf Tulang Belakang, ...
Iklan

Cedera Saraf Tulang Belakang, Belajar dari Kasus Edelenyi Laura Anna

Cedera saraf tulang belakang dapat menyebabkan gangguan gerak, sensorik, dan buang air yang terjadi secara temporer atau permanen. Komplikasi akibat cedera ini dapat menyebabkan kematian. Kenali gejala klinisnya.

Oleh
ABDUL GOFIR
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/808UH5on9WqADfWOso-DmlETmSo=/1024x563/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211229-Cedera-Syaraf-Tulang-Belakang-Belajar-dari-Kasus-Edelenyi-Laura-Anna_1640792779.jpg
Kompas

Didie SW

Selegram Edelenyi Laura Anna memang telah tiada, tetapi kisah ketegaran dan dukungannya terhadap teman yang menderita sakit menginspirasi banyak orang. Ada banyak pertanyaan dari publik seputar kasus cedera medulla spinalis atau cedera saraf tulang belakang yang dideritanya. Apakah tanda dan gejala penyakitnya? Apakah penyebab kelumpuhannya? Kenapa bisa menyebabkan kematian?

Cedera medulla spinalis atau cedera saraf tulang belakang adalah kerusakan pada saraf tulang belakang yang menyebabkan gangguan gerak, sensorik, dan buang air yang terjadi secara temporer atau permanen. Penyebab cedera medulla spinalis adalah kecelakaan sepeda motor (48 persen), jatuh dari ketinggian (16 persen), pertikaian seperti luka tembak (12 persen), kecelakaan olahraga (10 persen), dan lainnya (14 persen). Penyebab lainnya seperti gangguan pembuluh darah (stroke), tumor, infeksi, pergeseran tulang belakang, post injeksi, dan pengeroposan tulang (osteoporosis) (Chin, 2019).

Editor:
Yovita Arika
Bagikan