logo Kompas.id
›
Opini›Omicron dan Tahun Baru
Iklan

Surat Pembaca

Omicron dan Tahun Baru

Semoga temuan varian baru Omicron membuat masyarakat lebih berhati-hati. Terus meningkatkan kesadaran diri untuk menaati protokol kesehatan serta tidak bepergian ke luar kota atau luar negeri jika tidak mendesak.

Oleh
Alpia Nur Zakiyyah Atorid
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/quFBJo9hI856HK8apwWHmaClA6Q=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F61f59f62-2f8d-4e18-8a91-cee595273cc6_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Wisatawan akan berlibur di Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, turun dari kapal cepat rute Bali-Gili, Minggu (26/12/2021). Merebaknya pandemi membuat kunjungan wisatawan ke kawasan tiga gili, yakni Trawangan, Air, dan Meno, turun drastis selama dua tahun terakhir. Sepanjang periode libur Natal dan Tahun Baru kali ini, rata-rata wisatawan yang datang ke kawasan tersebut, termasuk dengan kapal cepat dari Bali, sekitar 200 orang atau turun drastis dari saat kondisi normal yang bisa mencapai hingga 3.000 orang per hari.

Kabar varian Omicron ditemukan pertama kali di Indonesia disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada pertengahan Desember.

Masalahnya, temuan kasus pertama ini berlangsung menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Mobilitas masyarakat akan meningkat pesat. Perlukah pengetatan protokol kesehatan dan upaya lainnya?

Editor:
Agnes Aristiarini
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 7 dengan judul "Surat Kepada Redaksi: Omicron dan Tahun Baru".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...
Memuat data...