logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMemaknai Natal di Tengah...
Iklan

Memaknai Natal di Tengah Pandemi

Natal di tengah pandemi ini memang sunyi. Namun, Natal tahun ini memberi umat Kristiani kesempatan untuk merayakan Natal sejati: merayakan Natal dalam sunyi sambil mengasihi mereka yang menderita.

Oleh
DARWIN DARMAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fynu9E31aboDuVvqOF_1vxYqa2U=/1024x621/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211224TAM-10_1640371309.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Sejumlah jemaat mengikuti ibadah malam Natal di Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Bandung Riau-Martadinata, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/12/2021).

Natal 2021 menjadi Natal yang sepi. Pandemi Covid-19 belum mereda. Di beberapa negara, pandemi malah memasuki gelombang ketiga. Di seluruh wilayah Indonesia, pemerintah menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Gereja yang biasa ramai dikunjungi umat kini sepi sebab jumlah yang hadir dalam ibadah Natal dibatasi.

Umat Kristiani perlu membatasi keinginan untuk merayakan Natal bersama keluarga besarnya. Sebagian dari mereka juga merayakan Natal dalam kesulitan ekonomi karena terdampak pandemi. Umat Kristiani yang terdampak letusan Gunung Semeru situasinya semakin pilu. Bersama dengan saudara-saudaranya yang lain, mereka hidup dalam kesulitan karena bencana.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan