logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊNatal dan Kemunafikan Agama
Iklan

Natal dan Kemunafikan Agama

Natal di tahun ini kembali mengajak kita semua untuk masuk dalam suasana keugaharian. Peritiwa Natal hendaknya diliputi dengan suasana keterharuan, kegembiraan hati, kesediaan untuk mengampuni dan mohon diampuni.

Oleh
DONY KLEDEN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0kecR7Etvr08Fqx8MwGPlNGmmSI=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F1b125d6a-0141-449c-8219-31b48f6962d3_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Warga berbelanja ornamen bertema Natal di sebuah gerai di Megamall, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/12/2021).

Natal berpesan bahwa di mana pun Yang Ilahi menyatakan Diri. Dia menyatakan diri sebagai kekuatan yang menyembuhkan, memperdamaikan, dan menyelamatkan.

Natal adalah sebuah pengalaman ilahi yang menginsani, pengalaman di mana Allah yang peduli pada hidup manusia itu mau ikut dan masuk dalam suasana insani yang serba nuansa. Natal adalah peristiwa ilahi yang dihayati sebagai sebuah pancaran kerahiman Allah kepada manusia ciptan-Nya.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan