logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊGamelan, Kemanusiaan dan Masa ...
Iklan

Gamelan, Kemanusiaan dan Masa Depan Kebudayaan

Gamelan bukan hanya sajian artistik, tapi bisa menggelorakan spirit kemanusiaan dalam memori kolektif masyarakat. UNESCO menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Oleh
PURNAWAN ANDRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aa9mtSK2cTVIexNJ4lcPrhQuxDc=/1024x629/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211217-ILustrasi-Gamelan-Kemanusiaan-dan-Masa-Depan-Kebudayaan_1639756794.jpg
Kompas

Didie SW

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda atau Intangible Cultural Heritage pada Rabu (15/12/2021). Gamelan adalah kiprah peradaban Nusantara, terbukti alat tradisional ini sudah tercetak sebagai relief di Candi Borobudur dan Prambanan serta dapat ditemui di beberapa daerah seperti Madura, Bali dan Lombok. Gamelan digunakan sebagai pengiring pertunjukan seni, peristiwa tradisi maupun ritus keagamaan (Kompas, 16/12/2021). Sebagai dokumen ekspresi kultural, gamelan menyampaikan sumber pengetahuan tentang nilai dan makna kehidupan.

Secara sajian, gamelan merupakan orkestrasi musikal yang tidak hanya mensyaratkan kemampuan teknik pukulan tapi pada saat yang sama juga menuntut sikap rasa dan pemahaman bersama untuk saling merespon, menghormati dalam kebersamaan. Dalam konteks yang lebih luas, permainan gamelan menjadi representasi teknis, nilai-nilai kemanusiaan juga simbolisme relasi manusia dan semesta.

Editor:
Yohanes Krisnawan
Bagikan