logo Kompas.id
OpiniCerita Silat, ”Imigrasi”...
Iklan

Cerita Silat, ”Imigrasi” Sastra Populer Tiongkok ke Indonesia

Karya Kho Ping Hoo umumnya terbagi jadi empat, yaitu cersil, ”novel sejarah” Jawa, novel spionase, dan novel percintaan. Tapi dari sekian jenis karya yang dihasilkan, terbanyak sekaligus membuatnya terkenal cerita silat.

Oleh
ANGGA T SANJAYA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SLyD_hSEKHA-o8TUY33BcmNKh8I=/1024x580/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211217-Kaver-Ilustrasi-Cerita-Silat-Imigrasi-Sastra-Populer-Tiongkok-ke-Indonesia_1639755285.jpg
Kompas

Didie SW

Cerita silat (cersil) pernah menjadi bacaan yang sangat populer bagi masyarakat Indonesia pada 1950-an. Pembaca cersil berbahasa Indonesia tidak terbatas pada masyarakat keturunan Tionghoa, tetapi juga digemari masyarakat pribumi.

Sebagai contoh, dalam suratnya kepada Leo Suryadinata (1985), Asmaraman Sukowati alias Kho Ping Hoo (sosok penting penulis cerita silat di Indonesia) menyebutkan, karya cersilnya setiap terbit dapat mencapai 10.000 sampai 15.000 jilid dan habis hanya dalam waktu satu bulan, hingga dalam empat atau lima tahun mengalami cetak ulang sekali.

Editor:
Yohanes Krisnawan
Bagikan