logo Kompas.id
OpiniMengatasi Banjir...
Iklan

Mengatasi Banjir Jakarta dengan Sumur Resapan

Jika Pemprov DKI Jakarta membuat 150.000 sumur resapan yang baik dan benar, maka dalam setahun air hujan yang tersimpan di tanah sekitar 73,2 juta kubik. Upaya ini akan efektif untuk mengantisipasi genangan saat hujan.

Oleh
CEPI AL HAKIM
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9IqBux5ngwH0XiMDkO9yNQN0occ=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211202-OPINI-Mengatasi-Banjir-Jakarta-dengan-Sumur-Resapan_1638448472.jpg
Kompas

Supriyanto

Ada apa dengan sumur resapan di DKI Jakarta? Pertanyaan itu yang muncul pertama ketika ramai dibahas di media elektronik, ketika banjir di Jakarta terjadi di awal November 2021. Pembuatan sumur resapan DKI Jakarta, lebih dikenal dengan drainase vertikal, dinilai tidak efektif mengurangi banjir, meskipun sudah menggunakan anggaran yang besar.

Dalam melihat hal ini tentu kita harus melihat secara obyektif dan mengerti tentang apa itu sumur resapan. Maksud pembuatan sumur resapan mengurangi ganangan (zero run off) dan menabung air tanah (save ground water) untuk mengurangi beban air hujan yang masuk ke sungai agar tidak menjadi penyebab banjir Jakarta.

Editor:
yovitaarika
Bagikan