logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊOmicron dan Keadilan Vaksin
Iklan

Omicron dan Keadilan Vaksin

Pandemi Covid-19 belum berhasil diatasi. Galur-galur baru virus bermunculan. Hal itu ditengarai akibat belum meratanya vaksinasi pada penduduk dunia. Harus ada tindakan nyata untuk memperluas cakupan vaksinasi.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_JjyvZeWwkarWa11u7nD4nuVX_k=/1024x668/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F000_9TM7JJ_1638342829.jpg
Kompas

Petugas dengan mengenakan alat pelindung diri mengarahkan pelawat di terminal kedatangan Bandara Incheon, Korea Selatan, 30 November 2021. Negara-negara membatasi kedatangan warga asing di tengah kewaspadaan terhadap penyebaran varian baru virus penyebab Covid-19.

Kemunculan Omicron membuka mata tentang ketimpangan distribusi vaksin di dunia.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, hingga akhir Oktober baru 6 persen dari 1,2 miliar penduduk di Afrika yang divaksinasi. Dari 54 negara di Afrika, baru Seychelles, Mauritius, dan Maroko yang memenuhi target vaksinasi Covid-19. WHO menargetkan vaksinasi lengkap minimal 10 persen penduduk pada akhir September 2021 dan 40 persen pada akhir 2021.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan