logo Kompas.id
›
Opini›Berpulangnya "The Last of the ...
Iklan

Berpulangnya "The Last of the Mohicans" Jurnalis Musik

Bens Leo bukan sekadar menulis musik, tetapi saksi bagaimana musik baru Indonesia tumbuh. Bens mampu menangkapnya dengan jeli, jelas, dan segar, juga kerap keras, telangas dinamika musik Indonesia.

Oleh
ANAS SYAHRUL ALIMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/U0IkbkIth-mfFn36V7RGX_kxB98=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20211201-OPINI-Berpulangnya-The-Last-of-the-Mohicans-Jurnalis-Musik_1638375464.jpg

Saya mengajak tuan dan puan pembaca mengeja perlahan paragraf ini sebagai sebuah prolog epitaf:

“’Saya hitung, Jelly telah tiga kali ini bikin rusuh God Bless saja. Dia telah tiga kali pula pakai nama saya, bilang pada wartawan-wartawan bahwa dia diajak Achmad Albar memasuki formasi God Bless. Itu tidak benar!" kata Albar. Selanjutnya, penyanyi kribo yang suka sisiran berjam-jam itu mengatakan bahwa, sekali juga dia tak pernah mengajak Jelly main dalam God Bless. ‘Saya lihat mainnya saja tak pernah. Dia memang ambisius, sayang kurang terarah!" lanjutnya.

Editor:
yovitaarika
Bagikan