”Sindrom November”
Setiap November, institusi-institusi pemerintah seperti mengalami sindrom. Sibuk menggelar rapat dan acara demi menghabiskan anggaran.
Di sebuah grup jejaring sosial ramai dibahas tentang fenomena tahunan yang sudah menjadi rahasia umum bagi sebagian masyarakat Indonesia, yaitu menumpuknya kegiatan institusi-institusi pemerintah di bulan November. Undangan datang bertubi-tubi dan para pejabat pemimpinnya berlarian dari satu meeting ke meeting lainnya, sering kali hanya membuka acara tanpa sempat bekerja lebih deliberatif.
Kamar-kamar hotel mendadak sulit didapatkan karena penuh oleh berbagai acara kementerian/lembaga negara. Demikian juga ruang-ruang pertemuan. Tak ketinggalan, tiket transportasi pun habis diborong untuk para peserta kegiatan-kegiatan tersebut. Hukum ekonomi tentu berjalan: harga-harga jasa terkait menjadi melesat. Masyarakat umum pun ikut terkena dampak harga-harga ini.