logo Kompas.id
OpiniMenyoal Perguruan Tinggi...
Iklan

Menyoal Perguruan Tinggi Kedinasan Pertanian

Perguruan Tinggi Kedinasan Pertanian dapat menjadi solusi untuk mengatasi minimnya minat lulusan SMA/sederajat untuk memilih program studi  pertanian dan peternakan yang ditawarkan perguruan tinggi negeri selama ini.

Oleh
ACENG HIDAYAT
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lBryYW-hl9OYgA2EqdSMDn9M9KA=/1024x1136/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211119-OPINI-Menyoal-Perguruan-Tinggi-Kedinasan-Pertanian_1637327600.jpg
Kompas

Supriyanto

Dalam yang berjudul ”Kerenisasi” Perguruan Tinggi Pertanian (Kompas.id, 20/10/2021) saya memaparkan persoalan kurangnya animo lulusan SMA sederajat memilih program studi  pertanian dan peternakan yang ditawarkan perguruan tinggi negeri beserta implikasinya. Saya menawarkan solusi, yaitu pemerintah memandatkan kepada perguruan tinggi pertanian agar prodi pertanian dan peternakan hanya menerima calon-calon mahasiswa khusus yang mendapatkan penugasan dari pemerintah, BUMN pertanian, dan perusahaan swasta pertanian papan atas dengan didukung beasiswa penuh. Prodi yang dibuka pun berbeda dengan prodi pertanian lazimnya, yaitu menerapkan pendekatan terpadu lintas disiplin agar lulusannya memiliki pengetahuan pertanian yang komprehensif dan siap diterapkan.

Namun, setelah ditelaah ulang, solusi yang saya tawarkan tersebut berpotensi mendapatkan penolakan, terutama dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan dari internal perguruan tinggi negeri (PTN). Ini karena Kemendikbudristek dan PTN terikat dengan pakem pembukaan-penutupan prodi. Selain itu, para pengelola prodi pertanian pun banyak yang sulit move on. Pasalnya, mereka sudah terikat mindset tentang prodi pertanian yang diwariskan sejak zaman baheula.

Editor:
yovitaarika
Bagikan