logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊJelang Pemilihan Presiden di...
Iklan

Jelang Pemilihan Presiden di Filipina

Demokrasi yang hanya menghasilkan pemilu secara reguler belum menjamin apa pun. Distribusi kesejahteraan yang adil juga harus terwujud lewat demokrasi sehingga oligarki tak muncul.

Oleh
Redaksi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ccx8QF07_yzJXCxifAbqbpH_kDY=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F000_9RK6TR_1636813250.jpg
AFP/MANMAN DEJETO

Dalam foto yang diambil pada 9 November 2021 ini, Sara Duterte (kiri), Wali Kota dan putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, berpose dengan pegawai balai kota di kota Davao, Mindanao, Filipina.

Dua keluarga elite Filipina bersatu untuk mengikuti Pemilihan Umum Presiden 2022. Gugatan terhadap praktik demokrasi pun muncul.

Sara, putri Presiden Filipina Rodrigo Duterte, akan maju dalam pencalonan wakil presiden tahun depan. Kubunya bergabung dengan putra mantan Presiden Ferdinand Marcos, Ferdinand Marcos Jr atau Bongbong, yang akan maju dalam pencalonan presiden. Filipina menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) secara terpisah. Mereka tidak dipilih dalam pilpres sebagai satu paket.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan