logo Kompas.id
OpiniRefleksi Pertumbuhan Ekonomi
Iklan

Refleksi Pertumbuhan Ekonomi

Angka pertumbuhan ekonomi harus mewakili kapasitas, kekuatan, dan daya saing perekonomian nasional secara fundamental. Jika tidak, angka tersebut suatu waktu akan kehilangan makna.

Oleh
RONNY P SASMITA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nZqUAKlnMQm75qNU8uyRPaNhLR8=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211104-OPINI-Refleksi-Pertumbuhan-Ekonomi_1636036862.jpg
Kompas

Supriyanto

Tahun 1994, edisi November/Desember nomor 73, Foreign Affairs menerbitkan tulisan Paul Krugman berjudul ”The Myth of Asia’s Miracle”. Sebuah tulisan yang cukup mengesankan saya sekalipun saya bukanlah pengagum berat para New Keynesian.

Bagi Krugman ketika itu, keajaiban Asia via pertumbuhan ekonomi mengesankan dari negara-negara industri baru, jika tak benar-benar meniru Jepang, hanyalah pertumbuhan yang ”menunggu untuk tidak tumbuh”. Krugman coba membandingkan pertumbuhan mengesankan di negara-negara industri baru Asia era 1980-1990-an dengan masa-masa awal Uni Soviet, yang tumbuh sangat progresif di fase awal lalu berakhir tragis.

Editor:
yovitaarika
Bagikan