Orang Iban Menurut Orang Iban
Buku ini membawa kita menyelam pada keseharian orang-orang Iban menghayati kemanusiaan mereka, yang ternyata sama saja dengan kemanusiaan orang mana pun di muka bumi ini.
Sam Anyeq, teman saya dari Dayak Kenyah, berkisah tentang percakapannya dengan teman main bulutangkisnya. Suatu malam, teman itu bertanya dengan cukup sopan sambil pendinginan. Seingat saya, kurang lebih begini bunyi percakapan yang Sam ceritakan kembali. βRomo, maaf sebelumnya. Saya mau bertanya. Apakah betul orang Dayak itu makan manusia?β
βMas, kalau jawabannya betul, tentu saja Anda dari tadi tidak bisa bermain bulutangkis dan sekarang tidak bisa bertanya,β jawab Sam Anyeq. Ia merasa heran dan jengkel juga. Sudah tahun 2011 kok masih ada pertanyaan semacam itu.