logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSumpah Pemuda dan Diplomasi RI
Iklan

Sumpah Pemuda dan Diplomasi RI

Ketika sebuah bangsa tercabik oleh perbedaan budaya, agama, dan bahasa, bahasa Indonesia bisa menjadi contoh betapa strategisnya peran bahasa dalam mempersatukan bangsa.

Oleh
DARMANSJAH DJUMALA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kUDEhR6fvsgCEzXTd-0pgvhP-dw=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211028-Ilustrasi-Sumpah-Pemuda-dan-Diplomasi-RI_1635432421.jpg
Kompas

Didie SW

Tanggal 28 Oktober, 93 tahun lalu, pemuda Indonesia (dulu Hindia Belanda) dari sekujur kepulauan Nusantara berkumpul di sebuah gedung di Jalan Kramat Raya 106. Dari sana menggema sumpah yang hingga kini masih terasa gaungnya. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa: Indonesia.

Dilihat dari tarikan sejarah, mulai dari peristiwa Sumpah Pemuda (1928), yang didahului oleh kesadaran para kaum terpelajar untuk berorganisasi (Kebangkitan Nasional, 1908), hingga Proklamasi Kemerdekaan (1945), ada benang merah sejarah merentang panjang: semangat nasionalisme dan rasa persatuan.

Editor:
Sri Hartati Samhadi, yohaneskrisnawan
Bagikan