logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMutiara Seni Rakyat di Kaki...
Iklan

Mutiara Seni Rakyat di Kaki Gunung Sumbing

Dia memang tidak pernah menerima anugerah kebudayaan dan sejenisnya, tetapi masyarakat mencintainya. Ki Legowo membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang ingin belajar wayang kulit Kedu Temanggungan.

Oleh
Frans Sartono
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/UVEbYbDLhoJ8jpUfo74uUosADyc=/1024x1344/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FMAS-XAR-PROFILE-2_1584084277.jpg
Kompas

Frans Sartono, Wartawan di Kompas Gramedia 1989-2019

Wayang Kedu saat ini bisa dikatakan tersisih oleh hiruk pikuk zaman. Akan tetapi, muncul harapan ketika kaum muda milenial dan remaja generasi Z ramai-ramai belajar Wayang Kedu langsung pada dalang senior. Dan itulah yang terjadi di sebuah dusun di kaki Gunung Sumbing, Temanggung, Jawa Tengah.

Gamelan terdengar bertalu-talu, dari pagi hingga jelang petang di Dusun Rowo Wetan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Dusun itu terletak sekitar sembilan kilometer dari alun-alun Kabupaten Temanggung, titik pusat kabupaten penghasil tembakau itu.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan