logo Kompas.id
OpiniBatubara dan Krisis Energi...
Iklan

Industri Batubara

Batubara dan Krisis Energi Dunia

Mengingat titik kritis atau puncak kebutuhan batubara China akan terjadi di 2025/2026, sebaiknya pemerintah menetapkan produksi batubara nasional selama lima tahun ke depan.

Oleh
SINGGIH WIDAGDO
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/Li3IcdG6t37zxqWivcEm80vgRLc=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2F20211013-Ilustrasi-Opini6a-Batubara-dan-Krisis-Energi_1634117496.jpg
Kompas

Didie SW

"The sky is the limit", tepat untuk menggambarkan kenaikan harga batubara saat ini. Harga terus meroket. Siapa pun tak mudah memprediksi sampai sebatas mana kenaikan harga batubara akan berhenti. Level tertinggi selama 13 tahun terakhir yang terjadi awal Juli 2008, yaitu 190,95 dollar AS per ton, ternyata dapat dilewati Oktober 2021.

Harga kontrak batubara di NewCastle mampu menembus 231,90 dollar AS per ton. Bahkan untuk pasar Eropa (pasar Atlantik), harga CIF Amsterdam-Rotterdam-Antwerp (ARA), mampu menembus 301 dollar AS per ton di awal Oktober (5/10/2021). Harga Batubara Acuan (HBA), sebagai formulasi gabungan dari tiga indeks internasional (Newcastle Export Index, Global Newcstle Index dan Platts’s) dan Indonesia Coal Index, naik cukup tajam menjadi 161,63 dollar AS per ton.

Editor:
Sri Hartati Samhadi, yohaneskrisnawan
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Batubara dan Krisis Energi Dunia".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Memuat data...