logo Kompas.id
OpiniABBA dan Godbless, Menjadi...
Iklan

ABBA dan Godbless, Menjadi Legenda Itu Berat

God Bless dan ABBA merawat grup musik dengan komunikasi, dengan misi, dan cita-cita bermusik berlevel tinggi. Dan mereka membuktikan, menjadi legenda bukanlah dengan gimik, bukan dengan gosip, melainkan dengan karya.

Oleh
ANAS SYAHRUL ALIMI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/l_TQWOYFON6pAH8EvJm-Lk0cJlo=/1024x801/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F09%2F20210917-OPINI-ABBA-dan-Godbless-Menjadi-Legenda-Itu-Berat_1631883211.jpg
KOMPAS/SUPRIYANTO

Supriyanto

Membaca kabar baik dunia musik ihwal reuni grup musik legendaris ABBA di situs web The Guardian pada awal September, saya tersenyum. Momen reuni itu bersamaan dengan rilisnya album baru bertitel Voyage.

Bayangkan, peristiwa ini terjadi empat puluh tahun setelah album The Visitors keluar pada 1981. Bahkan, di Olympic Park, London, pada Mei 2022 jadwal panggung mereka sudah tercatat. ABBA adalah sebuah kenangan bagi saya yang sebelum pandemi saya menyaksikan terakhir kali di Soho, London, dalam balutan pertunjukan broadway.

Editor:
yovitaarika
Bagikan