logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บAku dan Kisah Klasik Patah...
Iklan

Aku dan Kisah Klasik Patah Hati

Jadi, kalau kau putus cinta karena ditinggal kekasih yang memilih hidup dengan pasangan lain, hati-hati dengan dirimu sendiri.

Oleh
Putu Fajar Arcana
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VEb4jN0NSW2namTseYHTSg1ybII=/1024x1167/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2FCAN_1565170607-e1583251049886.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan senior โ€Kompasโ€

Patah hati bisa jadi tragedi. Barangkali sudah jamak kau dengar dalam kenyataan hidup sehari-hari, seseorang mengakhiri hidupnya karena patah hati. Bahkan, dalam kisah klasik seperti Rama dan Sinta, patah hati telah memicu perang besar bernama Ramayana. Cinta Rahwana yang ditolak Sinta membuatnya nekat menculik perempuan pujaan rakyat Ayodhya. Perbuatan itu berakibat fatal: seluruh isi Kerajaan Alengka musnah diamuk oleh para kera dari Kerajaan Kiskenda yang mengabdi kepada Rama.

Dalam kisah Ramayana, kita mengenal tokoh protagonis bernama Hanoman, seekor kera putih berwujud manusia. Tokoh yang dikenal sebagai putra Dewa Bayu ini berhasil masuk ke bilik penyekapan Sinta dengan menyamar sebagai seekor lalat. Setelah berhasil membawa Sinta kembali ke Ayodhya, Hanoman tak tinggal diam. Bersama ratusan ekor kera, ia mengobrak-abrik Taman Asoka dan membakar Kerajaan Alengka. Pada akhirnya, Rahwana terbunuh dalam perang tanding melawan Rama.

Editor:
sariefebriane
Bagikan