logo Kompas.id
Opini”Digital Wellbeing”,...
Iklan

”Digital Wellbeing”, Kemerdekaan dalam Dunia Hiper-realitas

Di era digital ini sering kali orang merasa berharga dengan padatnya aktivitas, mengikuti ritme kehidupan dunia maya yang tak berjeda. Tanpa disadari, ini menggerogoti kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis.

Oleh
SRIWIYANTI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/wpPvD_c2tVJvqcA4iHeHK6-oc3c=/1024x746/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210820-OPINI-Digital-Wellbeing-Kemerdekaan-dalam-Dunia-Hiper-realitas_1629465804.jpg

Bekerja tujuh kali dua puluh empat jam, tidak memiliki waktu luang, hingga rapat di akhir pekan. Masyarakat melabeli individu dengan kriteria tersebut sebagai orang yang sukses. Inilah hustle culture yang dikenal sejak tahun 1970-an, di mana seseorang merasa berharga dengan padatnya aktivitas. Dunia dengan ritme dan intensitas perubahan yang sangat tinggi hanyalah milik mereka yang mendedikasikan hidupnya untuk sebuah kesuksesan.

Fenomena ini juga memasuki pusaran dunia hiper-realitas dan merenggut kemerdekaan sebagai manusia. Terlihat dari kondisi di mana seseorang tidak bisa berhenti untuk menunjukkan dirinya, sebagai entitas yang hadir dan mengikuti ritme kehidupan dunia maya yang tidak memiliki jeda, menggerogoti kebahagiaan dan kesejahteraan psikologis tanpa disadari.

Editor:
yovitaarika
Bagikan