logo Kompas.id
OpiniJurnalisme Wabah dan Siasat...
Iklan

Jurnalisme Wabah dan Siasat Semiotika

Saat seorang jurnalis menemukan peristiwa, saat itu ia menemukan bahasa. Ia memindahkan peristiwa itu ke dalam bahasa, ke dalam tanda. Jurnalis sudah mengoperasikan siasat semiotika tanpa mengkhianati peristiwa.

Oleh
ACEP IWAN SAIDI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ljyUaznucbNG7Zuxd5wQSi3lESc=/1024x1493/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F08%2F20210810-Ilustrasi-Opini-7-Jurnalisme-Wabah_CLR_1628600945.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Kecepatan penyebaran wabah Covid-19 nyaris berbanding lurus dengan penyebaran informasi tentangnya. Beranalogi kepada Baudrillard (1981), perpaduan keduanya melahirkan dua ledakan sekaligus. Pertama, sebagai sebuah wabah yang terjadi di ruang nyata (riil), pandemi Covid-19 ”meledak ke arah luar” (explosion).

Wabah ini merontokkan kerumunan seperti api membakar ladang alang-alang. Dengan sangat cepat ia menghabisi lahan di kiri-kanannya yang tanpa sekat. Tetangga, saudara, dan kerabat dekat yang terpapar menjadi peristiwa riil keseharian. Kematian nyata di depan mata.

Editor:
Sri Hartati Samhadi, yohaneskrisnawan
Bagikan