Geopolitik Indo-Pasifik
Pamer Kekuatan Flotilla NATO di Laut China Selatan
Kehadiran Inggris di LCS dapat dimaknai sebagai sinyal kesiapan NATO bersama sekutunya di Indo-Pasifik untuk memperkuat keamanan dan kebebasan di LCS. Risiko yang mungkin timbul adalah terjadinya konflik bersenjata.

Didie SW
Di tengah suasana perang di berbagai negara menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan varian Delta yang mengganas, sebuah “pertempuran” lain terjadi di Laut China Selatan (LCS).
Kapal induk Angkatan Laut Inggris, HMS Queen Elizabeth, melakukan unjuk kekuatan (show of force) di perairan impulsif tersebut dengan kawalan kapal-kapal kombatan berbagai jenis, termasuk 250 pasukan marinir. Kontan, China yang merasa sebagai penguasa LCS menyambutnya dengan latihan perang di sana.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Pamer Kekuatan Flotilla NATO di Laut China Selatan".
Baca Epaper Kompas