logo Kompas.id
OpiniRock, Kebingungan Budaya, dan ...
Iklan

Rock, Kebingungan Budaya, dan Kompor Meleduk

Salah seorang seniman yang kreatif menyikapi hadirnya rock adalah Benyamin S. Dengan gaya komedik, Benyamin bisa bermain-main dengan rock pada 1970-an. Coba simak lagu ”Kompor Meleduk”.

Oleh
Frans Sartono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/2VMJSDfE3j3H_6GQc75OB4cxC6E=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FMAS-XAR-PROFILE_1575002737.jpg
Kompas

Frans Sartono, Wartawan Kompas 1989-2019

Musik rock ditafsir secara kreatif oleh musisi di Indonesia. Pada awalnya sempat ada kebingungan. Rock yang keras memberi impresi bunyi gemuruh, melahirkan lagu tentang badai, sampai kompor meleduk. Sebuah kebingungan budaya yang menantang kreativitas.

Rock n roll sudah dimainkan band-band di Indonesia sejak jenis musik itu populer di negeri ini pada akhir 1950-an. Bill Halley, Chuck Berry, dan Everly Brothers, antara lain, menjadi rujukan band-band di Indonesia untuk ”ber-rock n roll ria”.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan