logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSumpah Palapa, Gajah Mada, dan...
Iklan

Sumpah Palapa, Gajah Mada, dan Pahlawan Lainnya

Sejarah harus memiliki ikon visual, pun para pahlawan nasional yang pada masa hidupnya tidak terdokumentasi sosok figurnya. Sosok figur mereka dibuat berdasar interpretasi atas karakter kepahlawanannya.

Oleh
AGUS DERMAWAN T
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MIpWEEejdfx3xpS9MyAQmTWEH-Y=/1024x722/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210717-OPINI-Sumpah-Palapa-Gajah-Mada-dan-Pahlawan-Lainnya_1626529019.jpg
KOMPAS/SUPRIYANTO

Supriyanto

Tanggal 9 Juli oleh bangsa Indonesia ditetapkan sebagai Hari Satelit Palapa. Hari penting ini merujuk kepada momentum bersejarah, yakni peluncuran Satelit Palapa pertama Indonesia, yang dilakukan di Florida, Amerika Serikat, pada 8 Juli 1976, yang di Indonesia jatuh pada 9 Juli.

Tentu masih diingat orang, sebutan Palapa bermula dari Sumpah Palapa, yang diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada ketika ia atas nama Kerajaan Majapahit bertekat menyatukan Nusantara, pada abad ke-14. Sejarah menulis bahwa tekat itu kesampaian sehingga Gajah Mada lantas dijunjung sebagai Pahlawan Nasional. Lalu, wajah Gajah Mada pun diabadikan dalam gambar, patung, relief dan lukisan.

Editor:
yovitaarika
Bagikan