logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSangat Lamban dan Tampak Bodoh
Iklan

Sangat Lamban dan Tampak Bodoh

Presiden Joko Widodo menanggapi kritik BEM UI yang menggunakan bahasa Inggris dengan menggunakan sejumlah istilah bahasa Jawa. Orang-orang di Solo mengerti pilihan kata Presiden Joko Widodo itu.

Oleh
BANDUNG MAWARDI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/FyfCJGuQv5-RUauZXepetL3mn4g=/1024x760/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F20210717-OPINI-Sangat-Lamban-dan-Tampak-Bodoh_1626497349.jpg
KOMPAS/SUPRIYANTO

Supriyanto

Orang-orang bergairah berdebat masalah politik. Ratusan atau ribuan kata tergunakan dalam berdebat. Politik masih tema paling seru bagi orang-orang cerewet dan minta perhatian. Pendapat, komentar, tanggapan, atau bantahan disampaikan orang-orang lekas merumitkan politik. Mereka memastikan Indonesia terlarang cuti atau libur dari perdebatan politik.

Politik belum menjemukan. Kita buktikan kehebohan perdebatan dimulai dengan kritik oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia. Kritik menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Perdebatan dipicu sebutan dalam bahasa Inggris: the king of lip service.

Editor:
yovitaarika
Bagikan