logo Kompas.id
OpiniDarurat Oksigen 1
Iklan

Darurat Oksigen 1

DI India, di beberapa rumah sakit besar dipasang generator oksigen besar. Untuk perawatan di rumah, digunakan mesin konsentrator oksigen. Di Indonesia, masyarakat jangan panik dan memborong tabung oksigen.

Oleh
Yos E Susanto
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SoB7BSsSCZx4t-NRnfAfphGWBLw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F5d98b4f2-24ee-49ba-b652-2bc4f1c50f96_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Petugas bea dan cukai mengecek bantuan oksigen dari Pemerintah Singapura yang diangkut dengan menggunakan Kapal Perang Singapura RSS Endeavour 210 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/7/2021). Bantuan tersebut merupakan dukungan Singapura terhadap Indonesia untuk mempercepat penanggulangan pandemi Covid-19 yang saat ini tengah melonjak kasusnya.

Rasanya prihatin sekali membaca judul berita utama harian Kompas, ”Darurat Oksigen” (Senin, 5/7/2021). Memang keadaan benar-benar gawat jika rumah sakit pemerintah seperti RSUP Dr Sardjito kehabisan oksigen.

Saya bisa membayangkan sibuk dan tegangnya direktur dan staf RS, mencari jalan agar para pasien yang nyawanya tergantung oksigen bisa diselamatkan.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan