Surealisme Dunia Baru
Kata-kata yang tidak disemai dan dipelihara pada akhirnya sekarat. Dia tidak lagi mampu mengembangkan daya imajinasi dan kognisi, melainkan semata-mata alat komunikasi dan ekspresi.
Saya melihat dunia saat ini sebagai sesuatu yang surealistik. Perginya orang-orang yang dikasihi, kesedihan, kecemasan, masa mendatang yang kabur membuat dunia tidak lagi tampak sebagaimana mestinya. Ikut mendistorsi dunia adalah banjir bandang informasi, termasuk di dalamnya disinformasi, hujatan, mobilisasi pendapat untuk mendukung kebohongan publik, dan lain-lain.
Sehari-hari selain dikepung informasi yang tidak ada relevansi dengan kehidupan diri sendiri, kita menyaksikan akrobat mereka yang punya kekuasaan mempertontonkan privilege yang mereka miliki. Mereka boleh ngomong sesukanya, mencla-mencle semaunya, melanggar semua aturan, beda nasib dengan orang yang tidak memiliki apa-apa. Termasuk di dalam privilege tadi kekebalan mereka terhadap hukum dan keadilan.