Jangan Mengambil Sepeda Kecuali Punya Sepeda Sendiri
Anak-anak harus diajarkan mandiri sejak dini, bertanggung jawab atas apa yang menjadi kewajibannya, dan juga bersikap jujur sejak dini. Orangtua memegang peranan penting di sini, selain masyarakat.
Kalimat ini menyapa saya setiap kali saya keluar rumah dan hendak menuju jalan besar. Penempatannya memang cukup strategis: beberapa langkah dari pertigaan jalan yang selalu ramai. Ditulis dalam huruf besar-besar, dengan cat semprot biru, persis di depan pintu sebuah garasi yang selalu tertutup rapat. Rupanya, garasi itu adalah tempat penitipan sepeda untuk pelajar SMP terdekat. Anehnya, kalimat itu sempat menghantui saya.
Saya terganggu dengan logika kalimat tersebut yang seketika muncul dalam benak saya saat pertama kali membacanya. ”Mengapa pelajar yang sudah memiliki sepeda sendiri dibolehkan mengambil sepeda orang lain, tapi yang tidak memiliki sepeda justru dilarang? Ada apa ini?” Gangguan tersebut barulah berhenti ketika saya menyadari bahwa penulis kalimat hanyalah orang awam yang menulis sesuatu sesuai dengan caranya melafalkan.