logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPandemi Bencana Nasional
Iklan

Pandemi Bencana Nasional

Antrean sampai ke koridor rumah sakit, bahkan ada yang dirawat di ambulans dengan infus menempel di tangan. Sungguh pemandangan yang memilukan. Lonjakan ini terjadi karena satu saja: kebodohan kolektif bangsa.

Oleh
Marlas Harianja
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dNF1_-PyXuwwybJLImoumpeTNHI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F6a6eb178-fa57-462d-96f8-c42b7466ea78_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara pemakaman dengan protokol Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (25/6/2021). Lonjakan kasus Covid-19 turut memicu angka pemakaman dengan protokol Covid-19 di DKI Jakarta yang juga tinggi. Pemprov DKI Jakarta mulai menambah sarana mobil jenazah dan jam kerja bagi pengantar jenazah untuk mengantisipasi peningkatan jumlah jenazah pasein Covid-19 di Jakarta. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mencatat pada 20 Juni 2021 terdata 122 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19. Pada 22 Juni 2021, jumlahnya terus meningkat menjadi 143 jenazah dan pada 23 Juni 180 jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19. KOMPAS/AGUS SUSANTO 25-6-2021

Baru saja kita menertawakan India yang angka kasus Covid-19 melonjak luar biasa akibat tidak disiplin saat ada perayaan keagamaan. Ternyata, hari-hari ini kita juga tidak dapat menyembunyikan wajah buram dari dunia. Terjadi lonjakan pasien Covid-19 di rumah sakit, hingga harus mengantre masuk IGD.

Antrean ini sampai ke koridor rumah sakit, bahkan ada pasien yang dirawat di ambulans dan mobil bak terbuka, dengan infus menempel di tangan. Benar-benar suatu pemandangan yang memilukan. Lonjakan ini terjadi karena satu hal saja: kebodohan kolektif bangsa.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan