Tajuk Rencana
Beban Berat Layanan Kesehatan
Dampak peningkatan kasus positif Covid-19 mulai terasa di pelbagai bentuk layanan kesehatan. Rumah sakit penuh, tenaga kesehatan kewalahan dan oksigen langka.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210626TOK18_1624702427.jpg)
Suasana ruang IGD tambahan berupa tenda darurat di halaman RSUD dr Chasbullah Abdulmajid, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (26/6/2021). Pemkot Bekasi mendirikan tenda berkapasitas 30 bed sebagai ruang IGD karena keterisian tempat tidur pasien rumah sakit penuh akibat melonjaknya kasus COVID-19. Tenda darurat berfungsi sebagai ruang triase untuk mengetahui pasien yang datang terindikasi Covid-19 atau tidak, yaitu dengan cara skrining dan tes usap PCR.
Sungguh memprihatinkan situasi yang kita hadapi hari-hari ini. Kompas.id (Minggu, 4/7/2021) mengabarkan, 63 pasien meninggal dalam sehari semalam di RS dr Sardjito, Yogyakarta. Mereka merupakan pasien Covid-19 yang kondisinya memburuk, dan sebagian karena kekurangan pasokan oksigen.
Berita ini menambah panjang deretan kisah beban layanan kesehatan. Setiap hari media mengabarkan tentang para pasien yang terpaksa dirawat di selasar rumah sakit, bahkan di mobil ambulans, karena keterbatasan kamar. Tidak hanya pasien yang harus mengantre untuk mendapatkan ambulans, keluarga pasien yang meninggal pun terpaksa antre untuk mendapatkan mobil jenazah.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 6 dengan judul "Beban Layanan Kesehatan ".
Baca Epaper Kompas