Iklan
Menyemai Benih Kebangsaan Pendidikan Tamansiswa
Perguruan Tamansiswa harus terbuka untuk semua golongan, maka alasan kebangsaan menjadi dasarnya karena mampu mengakomodasi berbagai golongan yang tumbuh di masyarakat.
Tanggal 3 Juli sebetulnya merupakan salah satu tonggak sejarah pendidikan nasional, karena pada tanggal 3 Juli 1922 itu, Soewardi Soerjaningrat yang kemudian berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara mendirikan sekolah baru yang terbuka untuk dimasuki oleh semua golongan dan diajar oleh guru- guru dari bangsa sendiri.
Sekolah tersebut kemudian dikenal dengan Perguruan Tamansiswa. Dipilih sebutan “perguruan” dan bukan “sekolah” karena maknanya memang berbeda dengan sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah kolonial.