logo Kompas.id
OpiniDefisit Rentan terhadap ”Taper...
Iklan

Defisit Rentan terhadap ”Taper Tantrum”

Hari demi hari isu ”taper tantrum” menghantui. Kurs rupiah relatif stabil, tetapi berpotensi goyah. Inilah efek dari kerentanan defisit anggaran pemerintah, tanda bahwa konsumsi lebih besar dari pendapatan.

Oleh
Redaksi
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OeO6rSekmbm53am37itlY7GIy70=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FAP21158530993862_1624379803.jpg
AP PHOTO/RICHARD DREW

Bendera Amerika Serikat dipasang di bagian depan gedung Bursa Saham New York, 7 Juni 2021. Potensi taper tantrum oleh Bank Sentral AS bisa memukul kurs mata uang.

Negara-negara berkembang dengan perekonomian energik dan terbuka sedang waswas. Potensi taper tantrum oleh Bank Sentral AS bisa memukul kurs mata uang.

Akibat pandemi yang melemahkan perekonomian, Maret 2020 Bank Sentral Amerika Serikat (AS) langsung menurunkan suku bunga acuan menjadi 0 hingga 0,25 persen. Kebijakan ini turut menurunkan suku bunga di AS dan global, termasuk di Indonesia. Efek lainnya adalah peredaran uang bertambah di AS dan dunia, terutama negara dengan perekonomian terbuka, untuk menopang perekonomian.

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan