logo Kompas.id
Opini”Superspreading Event” dan...
Iklan

”Superspreading Event” dan Cakupan Vaksinasi

Indonesia mesti tetap ”stay alert”. Hingga saat ini, baru 4 persen penduduk yang memperoleh vaksinasi penuh dan 2,3 persen memperoleh vaksinasi parsial. Masih jauh dari ”herd immunity”.

Oleh
IQBAL MOCHTAR
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hQNiq7GFZaC_hIvmz80P0KJocCM=/1024x1400/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210606-Opini-6_color_1622990044.jpg

Sejumlah negara meradang. Jumlah kasus dan kematian Covid-19 mereka meningkat drastis dalam beberapa minggu terakhir. Sebulan lalu, India mengalami gelombang kedua (second wave); jumlah kasus meningkat lebih empat kali lipat dibanding puncak kasus, September 2020. Masyarakat panik akibat penyebaran infeksi yang cepat serta minimnya cadangan oksigen, ventilator dan alat medis lainnya. Jepang juga mengalami hal sama. Beberapa minggu lalu, mereka mengalami gelombang keempat (fourth wave). Jumlah kasus melebihi kasus puncak bulan Januari lalu.

Malaysia pun demikian. Mereka kini berjibaku dengan gelombang kedua. Jumlah kasus saat ini hampir dua kali lipat dibanding puncak Februari lalu. Padahal, India, Malaysia, dan Jepang sebelumnya dianggap sukses mengontrol pandemi. Jumlah kasus dan kematiannya rendah dengan tingkat pertambahan yang tidak besar. Negara-negara ini sempat dijadikan model penanganan pandemi. India bahkan dengan bangga mengklaim telah berhasil menanggulangi Covid-19 dan menghentikan pandemi. Dan ini diungkapkan berkali-kali dalam pertemuan internasional oleh PM India Narendra Modi.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan