logo Kompas.id
OpiniBuya Syafii dan Pancasila
Iklan

Buya Syafii dan Pancasila

Pesan Buya Syafii, bangsa ini hanya akan terselamatkan dengan laku Pancasila para pemimpin. Saat pemimpin mampu menunjukkan sikap, jiwa, dan praktik Pancasila dalam pemerintahannya, kebangsaan dan kenegaraan akan kuat.

Oleh
BENNI SETIAWAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eEw243HXtIn3djR6_yaidtpOFdY=/1024x687/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2Fkompas_tark_10315987_38_0.jpeg
Kompas

Sejumlah siswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Pelajar Islam Indonesia (KAPII) berunjuk rasa menolak RUU Ormas di kawasan Bundaran Air Mancur Tugu Selamat Datang, Jakarta, Minggu (24/3/2013). Menurut mereka, RUU Ormas kurang sesuai dengan pengamalan sila keempat Pancasila.

Mungkin mudah meneriakkan saya Indonesia, saya Pancasila. Namun, apakah teriakan itu telah menjadi laku bangsa sehingga bangsa ini benar-benar mengamalkan Pancasila—meminjam istilah Orde Baru—secara murni dan konsekuen?

Sampai saat ini, Pancasila tidak menjadi laku pemimpin bangsa. Setidaknya kritik itu muncul dari seorang tokoh bernama Ahmad Syafii Maarif. Buya Syafii menulis, ”Adapun suasana moral bangsa yang masih ringkih, goyang, dan bahkan rapuh sampai saat ini, penyebab utamanya bukan berasal dari Pancasila, melainkan justru karena Pancasila dikhianati dalam laku perbuatan, tidak terkecuali dipelopori oleh para pemimpin dan golongan elite.”

Editor:
yovitaarika
Bagikan