logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊMelepas Hantu Kolonialisme...
Iklan

Melepas Hantu Kolonialisme dari Istana

Belakangan, rencana pemindahan ibu kota negara itu menjadi gaduh ketika rancangan Istana Garuda karya seniman Nyoman Nuarta terpilih sebagai rancangan Istana Negara di ibu kota negara yang baru.

Oleh
Putu Fajar Arcana
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/vDGKQq98jwqmfgI6sQonIAQUOhU=/1024x1099/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190806iam-CAN-drawing_1565107548-e1589877272563.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan Kompas

Tak mudah membangun bangsa Indonesia. Bentangan sejarah kekejaman kolonialisme selama berabad-abad telah mengendap ke alam bawah sadar menjadi hantu traumatik berkepanjangan. Dalam satu orasi kebudayaan, 6 April 1977 di Jakarta, budayawan Mochtar Lubis menyebut salah satu karakter dasar manusia Indonesia: hipokrit alias munafik!

Karakter ini dicirikan oleh dusta, cenderung bermuka dua, berpura-pura percaya padahal sejatinya emoh, serta mudah berkhianat. Sifat ini, menurut Mochtar Lubis, yang antara lain menyebabkan penjajahan bisa berlangsung berabad-abad. Banyak orang mudah berkhianat kepada bangsanya sendiri sehingga menjadi bangsa yang rapuh, mudah terpecah-belah, yang pada akhirnya mudah ditaklukkan.

Editor:
sariefebriane
Bagikan