logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊKudeta Menuju Demokrasi...
Iklan

Kudeta Menuju Demokrasi Kompromi

Situasi Myanmar saat ini membuat ASEAN menjadi bimbang dan sulit menentukan posisi cara membantu Myanmar yang di ambang perang saudara, bukan hanya antara elite politik Bamar dan Tatmadaw, juga kelompok kekuatan lain.

Oleh
RENE L PATTIRADJAWANE
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CDOdEv1pWTMoWVNXAuweFTq22u0=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F461fdba8-b3d5-4d31-a88b-a1003c967e1c_jpeg.jpg
AFP/Stringer

Para pengunjuk rasa memberikan salam tiga jari saat mereka berunjuk rasa menentang kudeta militer di kota Tarmwe, Yangon. Protes terus berlangsung usai pertemuan ASEAN Leaders Meeting di Jakarta akhir April 2021.

Apakah Myanmar akan seperti Suriah dengan korban jiwa masif dan migrasi penduduk sipil ke berbagai penjuru perbatasan?

Ini pertanyaan hipotetis yang mengerikan, tak terbayangkan, dan bisa jadi kenyataan tak terelakkan. Pasca pertemuan para pemimpin ASEAN (ALM) beberapa pekan lalu, ada kesan lima konsensus yang disepakati jadi prematur dan tak bisa bergerak untuk diejawantahkan.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan