logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บMenguak Fenomena...
Iklan

Menguak Fenomena #gerakanmutemassal di Tengah Piala Menpora

Tagar #GerakanMuteMassal di tengah kejuaraan Piala Menpora 2021 menyiratkan kejenuhan di sebagian pemirsa siaran langsung sepak bola kita terhadap pernyataan presenter yang dinilai berlebihan. Mengapa bisa terjadi?

Oleh
Adi Prinantyo
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KBCjE4Jq3jZNizpENlxBk5FjGkQ=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fantarafoto-persija-juara-piala-menpora-250421-yud-6_1619369803.jpg
ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA

Pemain Persija mengangkat trofi Piala Menpora seusai mengalahkan Persib Bandung pada pertandingan leg dua final Piala Menpora di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/4/2021). Pada pertandingan tersebut Persija menang dengan skor 2-1 atau menang agregat 4-1.

Protes warganet terhadap presenter sepak bola kita, yang diwujudkan dalam tagar #gerakanmutemassal, menonton siaran langsung Piala Menpora tanpa suara, menjadi representasi betapa publik haus tontonan berkualitas. Baik mutu pertandingannya, maupun komentar yang mengiringi sepanjang laga.

Sebenarnya sudah beberapa tahun terakhir pencinta sepak bola Indonesia โ€dipaksaโ€ menerima, atau beradaptasi dengan penuturan presenter, dan mungkin pula sebagian komentator, yang terkesan berlebihan. Hiperbolis. Dalam istilah kekinian: lebai.

Editor:
prasetyoeko
Bagikan