logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊAnatomi Lebaran Berkeadaban
Iklan

Anatomi Lebaran Berkeadaban

Lebaran harus diwarnai semangat dan aktivitas membangun spiritualitas sosial. Dengan demikian, kehidupan kita dapat menghadirkan banyak kemanfaatan atau atmosfer kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang berkeadaban.

Oleh
ABDUL WAHID
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-U79JtoPwwuoNVv7hNEyzPeGO-k=/1024x667/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210511WEN5_1620697448.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Salah satu perajin membuat rangkaian selongsong ketupat dari janur kuning di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021). Tradisi Lebaran ketupat ini biasanya akan mencapai puncaknya sepekan setelah perayaan Idul Fitri.

”Suatu kriteria yang baik untuk mengukur keberhasilan dalam kehidupan Anda ialah jumlah orang yang telah Anda buat bahagia.” (Robert J Lumsden)

Pernyataan Lumsden itu mengingatkan kita bahwa keberhasilan seseorang dalam hidup ini salah satunya diukur dari apa yang diperbuatnya dalam membahagiakan orang lain. Sepanjang belum banyak orang lain yang dibuat bahagia, maka kehidupannya belum bisa dikatakan berhasil.

Editor:
yovitaarika
Bagikan