logo Kompas.id
Opini"White List" Pelayaran...
Iklan

"White List" Pelayaran Internasional Indonesia

Peningkatan performa kapal berbendera Indonesia merupakan lompatan yang akan mendukung peningkatan kinerja logistik nasional dan ekspor, sehingga dapat berkontribusi pada upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh
BUDI KARYA SUMADI
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8gv2IfcBlsnZlr0jtdx7x_nQQ1k=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2F5a5c9799-51ee-4dac-96f2-789086a9097b_jpg.jpg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Kapal-kapal melintasi perairan Selat Malaka di sekitar perairan Kepualauan Riau dan Singapura, Rabu (25/9/2019). Selat Malaka merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting di dunia. Sebanyak 50.000 kapal melintasi Selat Malaka setiap tahunnya, mengangkut antara seperlima dan seperempat perdagangan laut dunia.

Sejalan dengan visi maritim Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia, ada pembenahan di industri pelayaran nasional.

Pembenahan antara lain pada aspek keselamatan dan keamanan pelayaran, serta peningkatan ekosistem logistik nasional.  Melalui penantian cukup panjang, sejak Indonesia menjadi anggota Tokyo MOU (Nota Kesepahaman Tokyo) terkait Port State Control (PSC) 1993, akhirnya ada kabar menggembirakan bagi kapal niaga internasional Indonesia .

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan