logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊPandemi Covid-19 dan Angka...
Iklan

Pandemi Covid-19 dan Angka Kemiskinan

Covid-19 telah dengan jelas mengajarkan kita bahwa suatu negara hanya sekuat mata rantai terlemahnya, yaitu kesehatan masyarakatnya serta ekonominya.

Oleh
ASTRID AYU BESTARI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i03IRYZHNb8zD6JMKLqSFwHUW40=/1024x519/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F32211fab-4109-47fc-89be-43c25d4440fa_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Antrean warga mengambil bantuan sosial tunai untuk pencairan Februari di Kantor Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (19/2/2021). Pencairan bantuan dari pemerintah bagi warga di masa pandemi Covid 19 di wilayah ini melayani sekitar 1.500 warga dari 10 RW dalam satu hari pelayanan.

Indonesia boleh berbangga, untuk pertama kali sejak merdeka, berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi satu digit pada Maret 2018. Namun sayangnya, pencapaian itu tidak berumur panjang.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2021, angka kemiskinan Indonesia September 2020 kembali menyentuh dua digit, tepatnya 10,19 persen. Meningkat 0,41 persen poin dari Maret 2020 dan 0,97 persen poin dari September 2019. BPS mencatat, jumlah penduduk miskin pada September 2020 sebesar 27,55 juta, bertambah 1,13 juta orang dari Maret 2020 dan 2,76 juta dibandingkan September 2019.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan