logo Kompas.id
β€Ί
Opiniβ€ΊSekali Lagi Pendidikan Dasar
Iklan

Sekali Lagi Pendidikan Dasar

Materi pelajaran yang terlalu dalam dan sangat beragam tidak akan menghasilkan anak-anak super. Menurut analisis PISA, kemampuan siswa Indonesia di bidang sains, matematika, dan membaca, masih sangat rendah.

Oleh
Ali Khomsan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sD7_n5LTjPFIkJuSbHQ6cJi5os8=/1024x665/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F04f8c6bf-6019-423f-a74b-007efab4ef70_jpg.jpg
KOMPAS/RIZA FATHONI

Guru mengajar di kelas 5 SDN 05 Pagi Pondok Kelapa, Jakarta Timur saat uji coba proses pembelajaran tatap muka terbatas, Rabu (7/4/2021). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan uji coba pembelajaran tatap muka terbatas di 100 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Skema yang akan diterapkan adalah pembelajaran tatap muka secara bergantian dalam ruangan maksimum 50 persen dari kapasitas ruangan. Sebanyak 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan akan mengikuti uji coba yang tersebar di enam kabupaten/kota, dengan rincian, satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan enam sekolah di Jakarta Utara. Kompas/Riza Fathoni (RZF) 07-04-2021

Dalam surat pembaca Kompas (Jumat, 16/4/2021), Bapak Zainoel Biran menyoroti arah pendidikan dalam menyusun kurikulum. Intinya, banyak materi pelajaran yang dulu diberikan saat SMP/SMA, tetapi sekarang sudah diberikan pada tingkat SD.

Siswa SD diharapkan mempunyai kompetensi dalam hal membaca, menulis, dan berhitung (matematika). Namun, pada kenyataannya, mereka menerima banyak mata pelajaran dengan tingkat kedalaman luar biasa.

Editor:
agnesaristiarini
Bagikan