logo Kompas.id
OpiniPengawasan Obat dan Makanan
Iklan

KESEHATAN

Pengawasan Obat dan Makanan

Cukup banyak Badan POM dari negara lain yang dianjurkan untuk melihat kerja Badan POM Indonesia sebagai salah satu Badan POM yang dijadikan panutan

Oleh
Dr Samsuridjal Djauzi
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/lGwV6d7symGtOg09fhoG3GsgO6k=/1024x1181/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F03%2F33765752_1551446263.jpg
ARSIP PRIBADI

Samsuridjal Djauzi

Saya ibu rumah tangga, mantan kepala sekolah SMA. Sebagai ibu rumah tangga, saya sering menonton di televisi bagaimana pemerintah menjaga keamanaan obat dan makanan. Cukup sering dilakukan razia makanan dan minuman kedaluwarsa, juga makanan yang mengandung bahan pengawet, seperti formalin dan boraks, yang membahayakan kesehatan.

Sudah tentu, sebagai seorang ibu, saya merasa lebih terjamin dengan adanya pengawasan tersebut. Akhir-akhir ini, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) sering diberitakan media massa dalam rangka pengawasan vaksin Covid-19. Saya juga mencoba mengikuti berita tersebut meski tak sepenuhnya saya pahami. Masalah pemberian izin emergensi untuk vaksin Covid-19, misalnya, apa bedanya dengan pemberian izin biasa? Kenapa tidak diberikan langsung saja izin seperti biasa?

Editor:
sariefebriane
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Pengawasan Obat dan Makanan".

Baca Epaper Kompas
Memuat data...
Memuat data...
Memuat data...