Saatnya Generasi Baru Intelektual Publik Tampil ke Depan
Lepas dari tantangan tersebut, intelektual publik tetap dibutuhkan. Ada banyak kebijakan pemerintah yang perlu ditimbang dalam-dalam. Berbagai bidang membutuhkan pemikiran para intelektual publik.
Tanggal 6 April kemarin Indonesia ditinggalkan oleh salah satu intelektualnya yang paling berdedikasi, Daniel Dhakidae (DD), Pemimpin Redaksi Jurnal Prisma dan juga mantan Kepala Litbang Harian Kompas. Tanggal 21 Desember 2020, tak sampai empat bulan lalu, intelektual lainnya berpulang lebih dahulu, B Herry Priyono (BHP), Ketua Program Pascasarjana STF Driyarkara.
Keduanya lulusan dari universitas bergengsi di dunia: DD lulusan dari Cornell University, Amerika Serikat, sedangkan BHP adalah lulusan dari London School of Economics, Inggris. Reputasi keduanya berkaliber internasional yang dapat disandingkan atau bersaing dengan para sarjana lain dari luar negeri. Keduanya adalah penulis ilmu sosial yang tajam, berperspektif luas, dan tulisan keduanya ditunggu banyak pihak karena seringkali melihat satu masalah dengan kacamata yang tak biasa.